Kutipan Buku Sejarah Minahasa Hingga 1829 Karya Godee Molsbergen (1928)

Artikel2754 Dilihat
1) Peta ini bergambar Pl. CLXXIX berlawanan hal. 1429 oleh E. C. Abendao, Voyages geologiques et géographiques a travers la Célébes Centrale II Leyde 1918.
2) Digambarkan dalam volume XXV dari Karya-karya yang diterbitkan oleh Linschoten-vereeniging, hlm. LXIV.
3) N. Graafland. kutipan hlm. 82 dan 83.
4) P.A. Tiele. De Europeërs in de Maleischen Archipel, (bagian keempat, 1556-1578, bab ketiga hlm. 274 dst.).
5) Dusun di tepi Danau Tonsawang.

 

Terjemahan dari buku Sejarah Minahasa hingga 1829 karya Godee Molsbergen (1928), Bab II, memberikan penjelasan tentang hubungan antara Minahasa dengan Portugis dan Spanyol, serta pengaruh kedua kekuatan kolonial tersebut terhadap masyarakat lokal.

 

Rangkuman Bab II:

 

1. Kedatangan Portugis dan Spanyol di Maluku:

– Portugis tiba di Maluku pada 1512 dan mulai membangun hubungan dengan Sultan Ternate pada 1522.

– Spanyol juga hadir di wilayah ini dan membangun aliansi dengan Sultan Tidore.

– Konflik antara Portugis dan Spanyol di Maluku berdampak pada kawasan sekitarnya, termasuk Minahasa.

 

2. Minahasa dan Spanyol:

– Pada pertengahan abad ke-16, Manado telah dikenal oleh bangsa Barat, seperti terlihat pada peta laut dari 1541 dan 1590. Manado merujuk pada Manarow (Manado Tua), tempat tinggal suku Babontehoe.

– Orang Spanyol mendirikan benteng kecil di Amurang dan memiliki pengaruh di Pontak serta Kema.

– Beberapa kata dari bahasa Spanyol, seperti *kuwalo* (kuda dari *caballo*) dan *Mamisah* (Misa), masuk ke dalam bahasa lokal.

– Hubungan antara Spanyol dan penduduk lokal sering tegang, misalnya karena serangan terhadap perempuan, yang memicu perlawanan.

 

3. Kristenisasi oleh Misionaris:

– Para misionaris Jesuit Portugis memainkan peran besar dalam upaya penyebaran agama Kristen di Sulawesi Utara.

– Pada 1563, Sultan Hairun dari Ternate mengirim putranya Baab untuk menguasai pantai utara Sulawesi. Dalam perjalanan ini, Pastor Diego Magalhaes membantu membaptis raja lokal di Manado bersama 1.500 rakyatnya.

– Dalam laporan tahun 1569, Pastor Pero Mascarenhas menyebut keberhasilan penyebaran agama Kristen di Manado dan kawasan sekitarnya seperti Siau dan Sangihe.

 

4. Peninggalan dan Pengaruh Kolonial:

– Orang Spanyol memperkenalkan kuda ke wilayah ini, dan benteng yang mereka bangun menjadi jejak sejarah penting, seperti di Wenang dan Kema.

– Meski ada upaya keras dari para misionaris, mayoritas penduduk Minahasa tetap mempertahankan keyakinan tradisional mereka selama berabad-abad.

 

Kesimpulan

Bab ini menunjukkan bagaimana Minahasa menjadi salah satu wilayah penting dalam persaingan kolonial antara Portugis dan Spanyol.

 

Interaksi dengan kedua kekuatan ini tidak hanya membawa agama Kristen, tetapi juga meninggalkan jejak budaya, bahasa, dan pengaruh geopolitik di wilayah tersebut.

Gambar dan Tulisan Roderick Ch Wahr

Tinggalkan Balasan