Cerita Minahasa dan Magelhaes (1966)

Dokumen2755 Dilihat

2 Kisah berikut muncul di majalah Tong-Tong pada bulan Februari-Oktober 1966 secara bersambung, di Belanda.

Tong-Tong adalah majalah yang didirikan oleh Jan Boon alias Tjalie Robinson (1911-1974).

Sebagai Tjalie Robinson, dia adalah seorang legenda di kalangan Indo-Belanda di Belanda.

Lahir di Nijmegen, besar di Hindia Belanda, jadi anak Betawi.

Setelah kembali ke Belanda ia mendirikan majalah Tong-Tong (sekarang bernama Moeson).

Dia membuat komunitas Indo-Belanda kuat, menyelenggarakan Pasar Malam tahunan dan banyak lagi.

Selain itu, ia telah menulis banyak buku, ceria tentang waktu dia tinggal di Hindia dan juga buku-buku non-fiksi.

Dalam 2 cerita ini:

Cerita Fernao de Magelhaes dan Minahasa dan Magelhaes, Tjalie Robinson menulis cerita yang hampir tidak dapat dipercaya tentang bagaimana mungkin Minahasa sangat terkait dengan Magelhaes dan Portugis dan Spanyol.

Dia membawa Anda ke dalam sejarah waktu itu (bahkan belum lama ini).

Cerita-cerita itu ditulis dalam bahasa Belanda dan saya menerjemahkannya. Ini versi Indonesia.

Mohon maaf jika terjemahannya tidak 100% lancar. (Roderick C Wahr)

 

DOWNLOAD – GDRIVE – PDF – 1.4MB

 

Cerita Minahasa dan Magelhaes berisi beberapa topik utama terkait sejarah dan budaya.

Berikut adalah ringkasannya:

1. Cerita Fernao de Magelhaes (Ferdinand Magellan) dan Enrique

  • Dokumen membahas perjalanan dunia pertama yang dilakukan oleh Fernao de Magelhaes, seorang pelaut Portugis yang mengabdi pada Spanyol.
  • Terdapat fokus pada Enrique, seorang budak asal Sumatera yang disebut sebagai orang pertama yang menyelesaikan perjalanan keliling dunia karena ia kembali ke nusantara sebelum armada tersebut mencapai Spanyol.
  • Hubungan antara Magelhaes dan Enrique dilukiskan penuh pengorbanan, dedikasi, dan kepercayaan.

2. Minahasa dan Magellan

  • Kisah ini menghubungkan legenda lokal di Minahasa dengan kemungkinan keberadaan Magellan atau pengaruhnya di wilayah tersebut.
  • Penulis mencatat elemen sejarah yang dikaitkan dengan budaya Minahasa, seperti relief pada waruga (makam batu khas Minahasa) yang menunjukkan pengaruh Eropa.

3. Budaya dan Tradisi Minahasa

  • Pembahasan tentang waruga, termasuk bentuk, dekorasi, dan simbolisme yang ada. Beberapa waruga menunjukkan simbol-simbol Eropa, seperti pakaian, senjata, dan motif heraldik.
  • Tradisi penguburan Höckerbestattung (posisi jongkok) yang unik di Minahasa.
  • Mitos dan legenda, seperti cerita asal-usul suku Minahasa melalui tokoh Lumimu’ut dan To’ar.

4. Elemen Sejarah Kolonial

  • Pengaruh VOC (Belanda) terhadap Minahasa, termasuk peran tokoh lokal seperti Supit dalam menyelamatkan wilayah dari konflik dengan Belanda.
  • Tradisi lokal terkait hubungan dengan bangsa asing, termasuk Eropa.

5. Kesimpulan dan Perspektif

  • Dokumen ini menggabungkan fakta sejarah, legenda lokal, dan interpretasi budaya untuk memberikan pandangan tentang bagaimana pengaruh asing, seperti Magellan dan VOC, membentuk identitas Minahasa.

 

Tinggalkan Balasan