Waruga Tololiu Topit adalah makam batu milik kepala suku Minahasa yang pernah menjalin perjanjian dengan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) pada tahun 1679.
Waruga ini terletak di depan Gereja Protestan Woloan, Celebes, Hindia Belanda, dan menjadi salah satu simbol penting sejarah Minahasa.
Apa Itu Waruga?
Waruga adalah sarkofagus batu yang digunakan sebagai makam tradisional masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara. Dibuat dari batu berbentuk kotak dengan tutup bergerigi, waruga melambangkan penghormatan mendalam terhadap leluhur.
Awalnya, jenazah masyarakat Minahasa dibungkus daun *woka*—daun palem kipas (*Livistona*)—kemudian dimasukkan ke dalam peti kayu. Pada abad ke-9, penggunaan waruga mulai meluas.
Jenazah ditempatkan dalam posisi duduk, tumit dan jari kaki menempel pada bokong, kepala “mencium” lutut, dan wajah menghadap utara. Posisi ini mencerminkan keyakinan masyarakat Minahasa bahwa nenek moyang mereka berasal dari utara.
Larangan dan Transformasi Tradisi
Penggunaan waruga dihentikan oleh Belanda pada tahun 1828 dengan alasan kesehatan masyarakat—wabah tipus dan kolera menjadi ancaman—dan pengaruh ajaran Kristen yang menganjurkan penguburan jenazah di dalam tanah. Sejak saat itu, masyarakat Minahasa beralih menggunakan peti mati untuk pemakaman.
Keunikan Waruga dan Situs Penting
Di wilayah Tonsea, waruga dihiasi ukiran dan relief yang menceritakan kehidupan sehari-hari, seperti mata pencaharian pemiliknya.
Saat ini, ada sekitar 370 waruga yang tersebar di Rap-Rap (15 waruga), Airmadidi Bawah (211 waruga), dan Sawangan (144 waruga).
Taman Purbakala Waruga di Sawangan telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1995.
Taman arkeologi ini menjadi tempat pelestarian waruga yang dikumpulkan dari berbagai daerah, bersama koleksi artefak seperti porselen, gelang, kapak, dan pecahan tulang manusia yang dipamerkan di museum terdekat.
Sayangnya, sebagian besar waruga telah dijarah oleh pencari barang berharga.
Makna Waruga Tololiu Topit
Sebagai makam seorang pemimpin besar yang pernah terlibat dalam hubungan politik dengan VOC, Waruga Tololiu Topit memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Keberadaannya di depan Gereja Woloan menjadi pengingat akan perjalanan sejarah dan tradisi Minahasa, dari kepercayaan leluhur hingga pengaruh budaya asing.
Waruga bukan hanya peninggalan arkeologi, tetapi juga simbol warisan budaya yang kaya, merefleksikan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Minahasa yang perlu terus dilestarikan.
Sumber KITLV