De Minahassische Priesterstaf, Hetty Palm – 1961
Ancient Arts of Minahasa, Hetty Palm – 1958
Clementine Henrie͏̈tte Marie Nooy-Palm lahir di Sumatra pada tahun 1921 dan belajar antropologi di Amsterdam. Setelah perang, Ia mendapat penunjukan parsial di Royal Tropical Institute (KIT).
“De Minahassische Priesterstaf” (1961) dan “Oude Kunst van de Minahasa” (1958)
Berikut ringkasan detail dari isi dokumen tersebut:
1. De Minahassische Priesterstaf
Karya ini mendalami sineka’dan, tongkat yang digunakan oleh para imam di Minahasa, yang memiliki nilai simbolik, religius, dan budaya.
Fitur Utama Sineka’dan:
- Tongkat ini terdiri dari kayu keras, dengan bagian atas berupa patung kecil (sēka’d) dari perunggu atau tembaga.
- Sēka’d menampilkan wajah manusia dengan detail ornamen seperti topi, perhiasan, dan pakaian tradisional, mencerminkan elemen budaya Minahasa.
- Proses pembuatan dilakukan dengan teknik a the perdue (lost-wax casting), yang sudah dikenal sejak abad ke-17.
Fungsi dan Makna:
- Sineka’dan digunakan dalam berbagai upacara seperti pesta panen (manēmpo) dan ritual lainnya.
- Patung pada tongkat melambangkan leluhur atau dewi pertanian Lumimu’ut, yang dipercaya membawa kesuburan dan keberkahan.
- Tongkat juga digunakan oleh pemimpin yang telah mencapai status sosial tinggi.
Hubungan dengan Waruga:
- Patung pada sineka’d menunjukkan kemiripan gaya dengan relief pada waruga (kubur batu), menunjukkan kesinambungan budaya leluhur.
2. Oude Kunst van de Minahasa
Artikel ini mengeksplorasi seni tradisional Minahasa dan dampak akulturasi dengan budaya Eropa.
Transformasi Budaya:
- Pengaruh Eropa mulai terasa sejak abad ke-16 melalui Portugis dan Spanyol, diikuti oleh Belanda. Hal ini menyebabkan asimilasi budaya yang cepat, termasuk adopsi Kristen dan elemen gaya hidup Eropa.
- Seni asli Minahasa, seperti hutan rumah, perhiasan, tekstil, dan kapal tradisional, mulai punah akibat proses ini.
Seni dan Artefak Tradisional:
- Waruga: Kubur batu dengan dekorasi yang mencerminkan kepercayaan leluhur dan simbolisme kehidupan.
- Pakaian Tradisional: Termasuk kain Bentenan dan hiasan kepala berbahan logam atau bulu burung.
- Hiasan Rumah: Pahatan kayu dengan motif manusia atau hewan mitologis.
- Perhiasan: Seperti gelang tembaga, cincin, dan kalung yang dikenakan oleh pria dan wanita.
Kepercayaan dan Ritual:
- Sistem keagamaan Minahasa berpusat pada pemujaan leluhur, dengan para imam (walian) dan pemimpin adat memainkan peran kunci.
- Ritual kelahiran, pernikahan, dan kematian dilakukan dengan melibatkan seni, tari, dan musik tradisional.
Kesimpulan
Dua karya ini menggambarkan budaya Minahasa yang kaya sebelum transformasi besar akibat pengaruh kolonialisme.
Fokusnya pada artefak seperti sineka’dan dan waruga memberikan wawasan mendalam tentang warisan budaya Minahasa, yang sebagian besar telah hilang namun tetap relevan melalui penelitian sejarah dan etnografi.
DOWNLOAD – GDRIVE – PDF – 2MB
Diupload oleh Roderick C Wahr