Sejarah Universitas Negeri Manado (UNIMA) Pencetak Guru Profesional di Indonesia Timur

Artikel51 Dilihat

Universitas Negeri Manado (UNIMA) adalah salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia Timur. Berlokasi di Tondano, Sulawesi Utara, UNIMA telah melahirkan banyak alumni yang sukses di berbagai bidang. Namun, tahukah Anda bagaimana perjalanan panjang UNIMA hingga menjadi seperti sekarang ini? Mari kita telusuri sejarahnya yang dimulai dari tahun 1955.

Berawal dari PTPG Tondano

Cikal bakal UNIMA adalah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Tondano yang didirikan pada 22 September 1955. PTPG Tondano merupakan salah satu dari empat PTPG yang didirikan di Indonesia saat itu, selain PTPG Batusangkar, PTPG Malang, dan PTPG Bandung. Pendirian PTPG ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan tenaga guru yang berkualitas di Indonesia.

PTPG Tondano dipimpin oleh Prof. Mr. G.A.M. Ingkiriwang sebagai direktur pertamanya. Pada masa awal berdirinya, PTPG Tondano menawarkan program pendidikan guru untuk tingkat sekolah dasar dan menengah.

Perubahan Status dan Nama

Seiring berjalannya waktu, PTPG Tondano mengalami beberapa kali perubahan status dan nama. Pada tahun 1956, PTPG Tondano berubah status menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar. Meskipun berada di bawah naungan UNHAS, FKIP ini tetap berlokasi di Tondano.

Pada tahun 1958, terjadi pergolakan di Sulawesi Utara yang dikenal dengan Permesta. Keadaan ini memaksa sebagian besar civitas akademika FKIP UNHAS Tondano untuk mengungsi ke Manado. Di Manado, mereka mendirikan Perguruan Tinggi Manado (PTM) yang menjadi cikal bakal Universitas Negeri Manado.

PTM kemudian berubah nama menjadi FKIP UNHAS di Manado, lalu menjadi FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (Unsulutteng), dan akhirnya menjadi IKIP Yogyakarta Cabang Manado. Barulah pada tahun 1965, IKIP Yogyakarta Cabang Manado resmi berdiri sendiri sebagai IKIP Manado berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 275 Tahun 1965.

IKIP Manado: Menuju Universitas Negeri Manado

Selama menjadi IKIP Manado, perguruan tinggi ini terus berkembang dan menambah program studi baru. Fokusnya tetap pada pendidikan guru, namun IKIP Manado juga mulai membuka program studi non-kependidikan.

Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengkonversi beberapa IKIP menjadi universitas negeri. IKIP Manado termasuk salah satu yang dikonversi. Melalui Keputusan Presiden Nomor 127 Tahun 2000, IKIP Manado resmi bertransformasi menjadi Universitas Negeri Manado (UNIMA) pada tanggal 13 September 2000. Peresmian UNIMA dilakukan oleh Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Yahya Muhaimin, pada 14 Oktober 2000.

UNIMA: Perguruan Tinggi Negeri yang Terus Berkembang

Sejak menjadi universitas negeri, UNIMA terus berkembang pesat. Jumlah fakultas dan program studi bertambah, fasilitas kampus ditingkatkan, dan kualitas dosen serta mahasiswa terus ditingkatkan. UNIMA kini memiliki 8 fakultas, yaitu:

  • Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi
  • Fakultas Bahasa dan Seni
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum
  • Fakultas Matematika, IPA dan Kebumian
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • Fakultas Keolahragaan

Ada juga program Pasca-sarjana dengan beberapa Program Studi program Strata II dan Doktoral. Dan yang menjadi favorit yaitu Program Studi Manajemen Pendidikan. UNIMA juga menjadi pelaksana Program Pendidikan Profesi Guru dengan gelar Guru Profesional (Gr.)

UNIMA juga aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh dosen dan mahasiswa UNIMA untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. UNIMA juga menjalin kerjasama dengan berbagai instansi dan perguruan tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.

Visi UNIMA: Menjadi Universitas yang Mendunia

UNIMA memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi yang mapan dengan program sarjana yang diakui secara internasional, program pendidikan guru yang mantap, program pascasarjana2 yang kuat, dan menjadi pusat penelitian dan pengembangan. UNIMA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat guna mewujudkan visinya tersebut.

UNIMA dan Kontribusinya bagi Sulawesi Utara

UNIMA telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan Sulawesi Utara, khususnya di bidang pendidikan. UNIMA telah menghasilkan ribuan guru yang berkualitas dan tersebar di seluruh pelosok Sulawesi Utara. Lulusan UNIMA juga banyak yang berkiprah di berbagai bidang, seperti pemerintahan, swasta, dan wirausaha.

UNIMA juga berperan aktif dalam melestarikan budaya daerah Sulawesi Utara. Melalui berbagai kegiatan seni dan budaya, UNIMA turut menjaga dan mengembangkan kekayaan budaya daerah.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Sebagai perguruan tinggi negeri, UNIMA menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi ini. Persaingan antar perguruan tinggi semakin ketat, tuntutan masyarakat akan kualitas pendidikan semakin tinggi, dan perkembangan teknologi informasi yang pesat menuntut UNIMA untuk terus beradaptasi.

Namun, UNIMA optimis dapat menghadapi tantangan tersebut. Dengan semangat dan kerja keras seluruh civitas akademika, UNIMA yakin dapat terus berkembang dan menjadi perguruan tinggi yang unggul dan berdaya saing global.

UNIMA juga berharap dapat terus memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan Sulawesi Utara dan Indonesia. UNIMA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, berkarakter, dan berwawasan global, yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Penutup

Sejarah panjang Universitas Negeri Manado menunjukkan bahwa UNIMA telah melewati berbagai fase perkembangan. Dari PTPG hingga menjadi universitas negeri yang berkiprah di kancah nasional dan internasional, UNIMA terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara. Semoga UNIMA terus maju dan berkembang menjadi perguruan tinggi yang membanggakan. [LM]

Tinggalkan Balasan