Piet Jan Lang: Pejuang Perang Dunia II di Manado

Sejarah heroik sering kali terukir dalam tragedi, dan kisah Piet Jan Lang adalah salah satu yang tidak akan pernah dilupakan.

Sebagai anggota tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlands Indisch Leger – KNIL), Piet Jan Lang menunjukkan keberanian luar biasa dalam melawan kekuatan militer Jepang selama pertempuran sengit di sekitar Manado, Sulawesi Utara, pada awal Perang Dunia II.

 

Perjuangan dan Pengorbanan Piet Jan Lang

 

Piet Jan Lang menyerah kepada tentara Jepang pada akhir Juni 1942, bukan untuk menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi demi melindungi keluarganya yang berdarah Belanda dari eksekusi mati.

Namun, keputusan itu tidak menyelamatkan nyawanya. Pada malam Kamis, 2 Juli 1942, pukul 19.00, Jepang memenggal kepala Piet Jan Lang di sebuah lahan milik Li Boen Yat di Sario, Manado, di dekat lokasi plakat peringatan yang kini berdiri.

 

Eksekusi ini dilakukan di hadapan pejuang lain, termasuk anggota Angkatan Laut Amerika Serikat dan Filipina yang juga menjadi korban.

Mereka adalah tahanan perang yang ditangkap oleh Jepang setelah mencoba melarikan diri dengan perahu tradisional dari Mindanao, Filipina, menuju Australia untuk bergabung kembali dalam perang.

Beberapa di antara mereka pernah terlibat dalam operasi penyelamatan Jenderal Douglas MacArthur dari Corregidor ke Mindanao sebelum MacArthur akhirnya berhasil memimpin pasukan Sekutu menuju kemenangan pada tahun 1945.

 

Para Pejuang yang Gugur

 

Selain Piet Jan Lang, para pejuang dari Amerika Serikat dan Filipina yang turut dieksekusi adalah:

  • Bruder Michael A. Braun (Misionaris Katolik)
  • Joseph Chalker, MM 2nd Class, Skuadron 3 Kapal Torpedo, Angkatan Laut Amerika
  • Letnan Edward G. Delong, Skuadron 3 Motor Kapal Torpedo, Angkatan Laut Amerika
  • Pastor Paul Drone (Misionaris Katolik)
  • Earnest N. Knight, Kelas Khusus Pertama, Angkatan Laut Amerika
  • Pastor Edward McMahon (Misionaris Katolik)
  • Ensign Bond Murray, Skuadron 3 Motor Kapal Torpedo, Angkatan Laut Amerika
  • Hubert E. Peacock, Staf Sersan, Angkatan Darat Amerika
  • Cumana, Angkatan Darat Filipina
  • Palanca, Angkatan Darat Filipina

 

Penemuan Jasad dan Penghormatan Akhir

 

Jasad Piet Jan Lang dan rekan-rekannya baru ditemukan pada tahun 1946. Pada tahun 1949, jasad mereka dipulangkan ke Amerika Serikat untuk dimakamkan dengan penuh penghormatan.

Piet Jan Lang sendiri dimakamkan di Eereveld Menteng Pulo, Jakarta, sebuah makam kehormatan bagi para pejuang dan korban perang.

 

 

Kenangan yang Terus Hidup

 

Kisah ini menjadi pengingat akan keberanian, pengorbanan, dan tragedi yang dialami oleh mereka yang mempertaruhkan segalanya untuk melawan tirani.

Nama Piet Jan Lang dan rekan-rekannya akan terus hidup dalam kenangan, menjadi simbol keteguhan hati dalam menghadapi situasi paling gelap dalam sejarah.

*Disadur dari tulisan Sergeyenev Manfred Lang

Tinggalkan Balasan