Keterangan tentang Nama Lima Suku Bangsa Asli di Minahasa

Artikel2330 Dilihat

Menurut penelitian Dr. Adriani dan N. Graafland, serta tambahan dari Dr. E.C. Godeé Molsbergen, lima suku asli yang mendiami Minahasa adalah:

 

1. Suku Toumbulu’

2. Suku Tounsea

3. Suku Toulour

4. Suku Toumpakewa

5. Suku Tounsawang atau Tounsawah

 

Selain itu, beberapa daerah seperti Bantik, Ratahan, Pasan, dan Ponosakan memiliki perbedaan bahasa dan adat istiadat dengan lima suku utama di Minahasa.

 

Daerah ini sering disebut dalam sejarah dengan sebutan Bantenan, Touruntuh, atau Pasanbangko. Orang-orang Tounsawang atau Tounsawah juga dikenal dengan sebutan Tounsingin.

 

Berikut adalah penjelasan tentang asal-usul nama setiap suku:

 

1. Toumbulu’

Nama Toumbulu‘ terdiri dari kata “tou” (orang) dan “bulu'” (yang berarti gunung). Banyak yang mengaitkan kata “bulu'” dengan bambu, tetapi penafsiran yang lebih tepat adalah bahwa kata ini berasal dari “wulur” yang berarti gunung.

Mengingat lokasi suku Toumbulu’ yang berada di daerah bergunung-gunung seperti Tomohon dan sekitarnya, dapat disimpulkan bahwa nama ini bermakna “orang gunung.”

 

2. Tounsea

Nama Tounsea terdiri dari kata “tou” (orang) dan “sea” (menyimpang). Suku ini berasal dari daerah sekitar batu Pinabetengan.

Awalnya, suku ini harus menuju gunung Kelabat, namun mereka menyimpang ke barat dan bermukim sementara di dekat air terjun, yang kemudian dikenal sebagai Tonsea lama.

Kata “sea” menunjukkan bahwa mereka menyimpang atau salah jalan.

 

3. Toulour

Nama Toulour terdiri dari “tou” (orang) dan “lour” (danau), yang bermakna “orang danau.”

Suku ini mendiami daerah sekitar Danau Tondano, sehingga disebut sebagai orang yang tinggal di danau.

 

4. Toumpakewa / Tounkimbut / Tountemboan

Toumpakewa berasal dari kata “tou” (orang) dan “pakewa” (pohon dengan buah agak sepat dan asam).

Suku ini juga dikenal dengan nama Tountewoh, diambil dari kata “tewoh” yang berarti rumput. Kadang-kadang mereka disebut juga Tounkimbut.

Kata “kimbut” berarti membuat sesuatu yang pendek dan sempit, mengacu pada cara mereka membuat cidako (cawat) yang sempit dan pendek.

Nama lain yang digunakan adalah Tountemboan, yang berasal dari kata “temboan” yang berarti tempat korban di sudut rumah.

 

5. Tounsawah

Tounsawah terdiri dari kata “tou” (orang) dan “sawah” (sawah).

Nama ini diberikan kepada mereka yang hidup dengan mengusahakan sawah sebagai sumber penghidupan utama mereka, sehingga mereka disebut “orang sawah.”

 

Demikianlah penjelasan mengenai asal-usul nama lima suku asli di Minahasa, yang mencerminkan hubungan erat antara identitas etnis dan lingkungan tempat mereka tinggal.

*penulis Roderick C Wahr

Tinggalkan Balasan